Thursday, March 24, 2011

Senin, nasib Stadion Mandala Jayapura di afc Cup Ditentukan


Mandala telah banyak berubah, perkembangannya baik itulah kesan dari AFC yang diwakili Mr.Manickam Subramanian dan CEO PT.Liga Indonesia Joko Driyono, namun keduanya tak berani menjanjikan kepastian Persipura main di Stadion Mandala.

Menurut Mr.Manickam hasil inspeksinya ke Jayapura dan beberapa tempat akan dilaporkannya ke sidang AFC, dan hasilnya akan disampaikan melalui PSSI. "Apapun keputusannya adalah yang terbaik, hari senin akan kami sampaikan hasil inspeksi ini," kata pria asal Malaysia ini dalam sesi press conference di Hotel Aston tadi malam. CEO PT.Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan pihaknya mempunyai harapan besar agar Persipura dapat memainkan internasional match di Mandala untuk itu pihaknya terus berjuang untuk hal itu. Dia menegaskan apa yang telah dilakukan sesuai standar AFC dan tidak menurunkan grade atau kualitas dari persyaratan tersebut.

Untuk itu Joko Driyono meminta apa-apa yang kurang dan perlu jadi catatan segera ditindaklanjuti dan dilengkapi. Bagaimana melengkapi apa yang kurang, dan yang kurang ini harus segera dilengkapi. Dikatakan secara umum ada sudah ada, hanya fasilitasnya saja yang perlu dilengkapi dan ditingkatkan.

Lalu apa saja yang kurang? Joko mengatakan keamanan stadion, akses jalan ke ruang VIP perlu ditutup, parking area yang terputus sampai jalur VIP ke stadion terlalu curam. Selain itu, ruang media harus dilengkapi dengan fasilitas internet yang cepat. Siapa tahu dengan jaringan yang seadanya wartawan akan kesulitan mengirim dalam waktu yang bersamaan. Begitu juga dengan mesin foto copy, fax, dan telepon.

Konkritnya adalah jalan di bawah tribun utama harus ditutup termasuk parking area untuk ambulance yang dinilai terputus. AFC juga mengkaji tentang kemiringan jalan baik yang berada di belakang tribun utama maupun pintu masuk bagi bus kedua tim. "Di ruang perangkat pertandingan harus ada sofa dan lemari pendingin (kulkas). Yang jelas kenyamanan harus tetap ada untuk penyelenggaraan pertandingan internasional," imbuhnya.

Ia juga menyinggung soal fasilitas ruang demi ruang yang menurutnya perlu dilengkapi termasuk yang disorot adalah fasilitas internet di media ceter. Jaringan Internet yang diminta juga sebisa mungkin yang harus bisa mengakses cepat karena tidak menutup kemungkinan tim tamu akan membawa media partner dan langsung melaporkan atau mengirimkan foto saat itu juga. "Mesin foto copy, fax, juga telepon harus ada," tegasnya. Hal-hal kecil lainnya juga menjadi sorotan AFC.

Ia sejatinya setuju pertandingan kedua Persipura di AFC bisa dilakukan di Mandala namun alangkah baiknya semua persyaratan untuk menyelenggarakan pertandingan kandang Internasional juga dipenuhi. Joko Driyono menambahkan bahwa sejatinya BLI mendukung penuh pertandingan kandang Persipura. Ini dibuktikan dengan mendatangi langsung kantor AFC dan melakukan verifikasi langsung.

Menurut Joko, sebenarnya batas waktu untuk melengkapi semua persyaratan yang ditentukan telah berakhir Januari lalu, namun karena sikap ingin mendukung pertandingan ini terselenggara di Papua secara langsung akhirnya deadline tersebut diundur hingga sekarang. "Saya bahkan datang langsung ke AFC dan sedikit memohon agar AFC mau datang ke Mandala sekalipun batas waktunya telah habis," aku Joko.

Ia juga menjelaskan bahwa persoalan Giant screen yang selama ini dianggap krusial, menurutnya giant screen bukan lah sesuatu yang wajib karena bisa digantikan dengan monitor lain. Hanya saja saat persyaratan ini diajukan ke Persipura ternyata hampir semuanya disanggupi dan AFC ke Papua hanya untuk melihat janji yang telah disanggupi itu. "AFC tidak memaksa tetapi ingin melihat apa yang telah disanggupi sesuai dengan check list yang dikirimkan. Jadi jangan sampai ada yang bernegatif thinking bahwa terkesan dipersulit," bebernya.

Menurutnya persyaratan yang disepakati memang harus dilengkapi sekalipun hal kecil, dan ini untuk dijadikan contoh ke Asia bahwa partai kandang di Indonesia termasuk Papua bisa dilakukan tanpa belas kasihan. "Bahkan jika perlu akan dijadikan contoh bagi daerah lain," tandasnya. Ketua Harian Persipura La Siya mengatakan bahwa check list tentang apa saja yang harus disiapkan untuk partai kandang sebenarnya sudah disampaikan jauh hari ke pihak pemerintah, namun karena merasa sanggup dan mudah akhirnya hingga verifikasi ini dilakukan ternyata masih banyak yang kurang.

"Sikap menggampangkan inilah yang membuat masih ada yang perlu dilengkapi. Sebenarnya semua persyaratan itu telah kami sampaikan tapi seakan digampangkan," ujarnya. "Kami masih memiliki waktu beberapa jam kedepan sebelum Senin depan diputuskan dan ini pekerjaan berat yang harus kami laksanakan segera. Kalau bisa malam ini juga," tandas La Siya.

Ketua Panpel Persipura Benhur Tommy Mano mengatakan pihaknya hanya sebagai penyewa lapangan, sebesar 5 juta." Begitu juga dengan segala kebutuhan sudah kami teruskan kepada pengembang," katanya.

No comments:

Post a Comment